Candi ini berada berada di jalur Borobudur, kanan jalan dari arah Jogja. Bangunan ini sangat mencolok dengan relief-reliefnya yang menghiasi candi. Posisi yang strategis membuat candi ini banyak wisatawan asing maupun domestik. Harga yang terjangkau menjadikan tempat wisata yang indah untuk dinikmati bersama teman dan keluarga. Secara fisik, bangunan ini masih sangat bagus dan lumayan utuh dari segi relief dan arcanya. Terdapat beraneka ragam relief yang menghiasi dinding candi, seperti relief jataka dan ajaran boddisatwa. Penjelasan lengkap mengenai relief tidak akan dijelaskan pada post kali ini.

 

Candi Mendut ditemukan pada tahun 1836 kemudian baru dipugar pada tahun 1908 oleh Theodoor Van Erp. Dengan bentuk yang megah dengan relief yang indah menjadikan sebuah warisan budaya yang dibanggakan. Cerita jataka yang ada pada relief dengan nama cerita Tantri, dan sampai sekarang masih terkenal dan hidup di masyarakat. Cerita itu adalah burung berkepala dua, kera dengan buaya, belibis dengan kura-kura, singa dengan tikus, dan lain-lain. Selain cerita Jataka, relief pada luar badan candi sebelah utara terlukis Dewi Tara sebagai Sakti Buddha. Sebelah timur adalah Awalokiteswara, dan sebelah selatan adalah Manjucri. Relief raja-raja yang mengapit tokoh itu adalah para raja dari Dinasti Saylendra.

 

Fungsi bangunan ini dahulunya digunakan sebagai tempat pemujaan pada sang Buddha, bahkan sampai sekarang juga. Pada bagian dalam candi terdapat patung Cakyamuni, Awalokiteswara, Wajrapani. Ketiga patung itu cukup besar dan disembah oleh para pemujanya.

        

Awalokiteswara, Cakyamuni, Wajrapani

 

  1. Cakyamuni yang sedang duduk bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
  2. Awalokiteswara sebagai Bodhi Satwa membantu umat manusia
    Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
  3. Maitreya sebagai penyelamat manusia di masa depan

Mini Info :

–          Lokasi             : Mungkid, Magelang, Jawa Tengah

–          Tipe                 : Bangunan Buddha

–          HTM               : Rp.3.500,-